Ribuan Dosen Tidak Lulus Sertifikasi karena Plagiat


Jakarta - Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Ali Ghufron Mukti mengatakan, tahun ini, pemerintah menyediakan 10.000 kuota untuk sertifikasi dosen (Serdos). Namun setelah melakukan seleksi tahap pertama, dari 6.000 yang terjaring hanya 4.000 yang lolos.
Ghufron menyebutkan, 2.000 dosen yang tidak lulus serdos, karena adanya hambatan administrasi. Mereka tidak membuat analisis kemampuan diri sesuai kenyataan. “Mereka rata-rata melakukan copy paste dari dosen lain. Padahal analisis diri berisi tentang deskripsi diri yang berisikan pengelaman diri sebagai dosen yang dituangkan dalam tulisan yang kemudian dinilai oleh asesor internal sebanyak 24 items,” kata Ghufron pada Diskusi bersama Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik), di Gedung Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemeristekdikti), Jakarta, Kamis, (14/7).
Dia menjelaskan, serdos sudah memiliki software khusus untuk memeriksa keabsahan penulisan deskripsi diri yang diajukan dosen dan ditemukan banyak yang jiplak. Untuk itu, pemerintah kembali adakan sertifikasi gelombang dua pada Agustus 2016.
Bagi dosen yang belum melengkapi kelengkapan gelombang pertama otomaits dapat kembali mengikuti sertifikasi pada gelombang ke dua ini. Namun bagi yang gagal dalam penilaian sebelumnya tidak berhak diikutsertakan di gelombang kedua. Mereka harus menunggu sertifikasi tahun berikutnya. Keterangan lebih lanjut mengenai serdos dapat di akses pada laman serdos.dikti.go.id.
Pendapat senada juga disampaikan, Kasubdit Karir Pendidik Ditjen SDID, Sugeng Winarno juga mengatakan, penjiplakan karya ini dideteksi sebanyak 20% dari dosen yang berada dalam satu kelompok mandiri. Panitia menemukan kemiripan dalam penulisan deskripsi kemampuan dirinya.
Sugeng juga menuturkan, sebgai langkah menghindari kecurangan, perguruan tinggi yang menyelenggarakan ujian serdos, tidak diperkenankan mengadakan ujian serdos kepada dosen yang berada di bawah naungan PT tersebut.
Semntara itu, untuk besaran tunjangan serdos. Sugeng menyebutkan tunjangan serdos diterima akan diterima tiga bulan sekali tergantung pada perguruan tinggi negeri (PTN) atau Kopertis di wilayahnya masing-masing. Pasalnya, serdos diberikan tidak hanya untuk dosen di perguruan tinggi negeri (PTN), tetapi juga dosen di perguruan tinggi swasta(PTS).
Suara Pembaruan

Penyamaan Persepsi Asesor Serdos dapat dilihat disini

0 Response to "Ribuan Dosen Tidak Lulus Sertifikasi karena Plagiat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel