Perlukah saya menempuh studi doktoral

Heri Nurdiyanto:
"Perlukah saya menempuh studi doktoral" ?
------------------------------------------------------
Ketika datang pertanyaan:
"Apakah semua orang harus menempuh S-3, supaya sebuah negara bisa maju?"

Saya jawab, "Tidak. Pendidikan doktoral tidak untuk semua orang. Tapi saat seseorang memutuskan untuk mengambil jenjang pendidikan doktoral, dia harus benar-benar paham tiga hal ini:

1. Resiko yang harus diambil selama 3-5 tahun studi (misalnya: meninggalkan karir di kantornya, berpisah dengan keluarga jika studi di luar kota/luar negeri, hidup "prihatin" atau hemat, mempelajari hal-hal baru di luar bidangnya, mengulang pelajaran dasar, dan sebagainya).

2. Makna sebenarnya dari pendidikan doktoral. Gelar doktor adalah research degree, bukan taught degree. Artinya, mau tidak mau harus melakukan penelitian. Sudahkah Anda memahami cara melakukan penelitian yang benar ?

3. Apa yang akan dilakukan setelah selesai studi S-3 ? Bagaimana Anda akan berkarya dan berkontribusi berdasarkan spesialisasi yang Anda tekuni saat studi S-3? Sudahkah Anda memutuskan akan bekerja di mana, atau akan membuka pekerjaan apa untuk orang lain?"

Sekali lagi, menempuh studi S-3 itu pilihan bagi sebagian besar orang, dan kewajiban untuk sebagian kecil komunitas. Jika Anda sudah tahu di mana posisi Anda, maka tentukanlah dengan bijak sebelum keputusan besar itu dijalani.

Extended excerpt from "Setengah kosong, setengah PhD"

0 Response to "Perlukah saya menempuh studi doktoral"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Bawah Artikel